Saat seorang ingin memulai bisnis, sering kita mendengar ‘gak punya modal’. Namun bila kita mau jujur dan perhatikan lebih dalam, mungkin bukan tidak punya modal tapi kurang punya kesungguhan, mungkin bukan modalnya mepet tapi tidak adanya prioritas.
Coba perhatikan, misal hari ini Hp kita rusak dan tidak bisa dipakai atau hilang. Beberapa hari kemudian kita akan punya Hp baru atau setidaknya kita bersegera memperbaikinya. Dalam bisnis, sudahkan kita meletakkannya sebagai prioritas, apakah kita sungguh-sungguh ingin menjalankan bisnis. Apalagi di era digital sekarang ini, memulai bisnis bisa dengan modal minim, kurang dari satu juta. Ada baiknya cari bisnis yang ada mentornya, dan sudah terbukti. Bila kita punya mentor, kita tidak akan trial and error, bisnis ada yang membimbing agar kita tidak tekor.
Modal dalam bisnis tidak melulu tentang uang. Misal modal nama baik, modal sifat-sifat positif yang kita punya, modal pengalaman yang pernah kita alami, modal jaringan, modal ketrampilan, modal waktu. Contoh modal waktu, ada orang yang punya banyak uang tapi gak punya banyak waktu, jadi waktu luang termasuk modal untuk pengusaha.
Ada juga binis yang modal jempol. Maksudnya? Jempol disini adalah jempol beneran, jempol yang kita pakai untuk bikin status di sosmed, karena statusmu = sumber fulusmu. Jempolmu = asetmu. Binis modal jempol hasil nampol. Hehehe..
Kalau modal uang adalah satu-satunya modal yang bisa untuk menjalankan bisnis maka banyak orang yang susah jadi pengusaha, banyak orang akan gagal membesarkan bisnisnya. Modal uang memang perlu, namun tidak semua bisnis dimulai dari uang melulu. Mulai saat ini katakan pada diri kita bahwa saya adalah pengusaha yang punya banyak modal. Punya modal kesungguhan, modal pikiran dan sifat-sifat positif, modal ketrampilan, modal kejujuran, modal waktu. Siap?