Kamis

Published 17:53 by admin

Meaningful Journey: Perjalanan Penuh Makna

Ibadah umroh adalah salah satu perjalanan yang paling dinantikan oleh setiap Muslim. Ini bukan hanya sekadar perjalanan fisik ke Tanah Suci, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam. Setiap langkah yang kita ambil di sana membawa makna dan pelajaran yang dapat mengubah hidup kita selamanya. 

Memahami Makna Ibadah Umroh. Umroh sering disebut sebagai "haji kecil" dan merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Dalam setiap gerak dan ritual umroh, terdapat kekuatan spiritual yang dapat membimbing kita untuk lebih dekat kepada-Nya. Ibadah ini bukan hanya tentang ritual yang dilakukan, tetapi juga tentang niat, keikhlasan, dan transformasi batin yang dialami oleh setiap pelaksana.


Persiapan Sebelum Berangkat Umroh

Sebelum kita melangkah menuju Tanah Suci, ada tiga pilar utama yang perlu kita persiapkan: mental, fisik, dan spiritual. Mari kita telusuri masing-masing persiapan ini dengan lebih mendalam.

1. Persiapan Mental

Persiapan mental adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Mental yang kuat akan memudahkan kita menghadapi segala tantangan yang mungkin muncul selama perjalanan.

Mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup tentang ibadah umroh sangatlah penting. Bacalah buku, artikel, atau dengarkan ceramah yang membahas tentang umroh dan keutamaannya. Pemahaman ini akan meningkatkan semangat dan niat kita untuk beribadah.

Sebelum berangkat, kita mungkin perlu menyadari bahwa kita mengeluarkan biaya namun kadang kondisi tidak ideal dan tak jarang ada kekurangan dalam pelaksanaan maka siapkan mental kita bahwa segalanya dihadapi, dijalani dengan tanggung jawab. 

Menetapkan Niat yang Jelas. Niat adalah kunci dalam setiap ibadah. Tetapkan niat yang tulus untuk melaksanakan umroh demi mendapatkan ridha Allah. Niat yang kuat akan membawa keberkahan dalam setiap langkah kita. 

Sesuatu yang berat akan terasa ringan bila kita siap dan ridho serta penuh keihlasan

2. Persiapan Fisik

Ibadah umroh melibatkan banyak aktivitas fisik. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan tubuh kita agar tetap bugar dan siap menjalani perjalanan ini.

Olahraga Rutin, lakukan aktivitas fisik secara rutin, seperti jalan kaki atau jogging, untuk meningkatkan stamina. Latihan ini akan membantu kita menghadapi berbagai aktivitas yang melibatkan banyak berjalan, seperti tawaf dan sa’i.

Pola Makan Sehat, konsumsi makanan bergizi agar tubuh tetap bugar. Perbanyak sayur, buah, dan protein dalam pola makan sehari-hari. Jaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit selama perjalanan. Sebelum berangkat, pastikan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Bawa multivitamin, obat-obatan yang diperlukan dan pastikan kita dalam kondisi fisik yang prima untuk menjalani ibadah.

3. Persiapan Spiritual

Persiapan spiritual adalah aspek terpenting dalam ibadah umroh. Ini adalah waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki diri.

Meningkatkan Ibadah Harian, perbanyak sholat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Ini akan mendekatkan hati kita kepada Allah dan meningkatkan keimanan. Baca ayat-ayat yang berbicara tentang perjalanan haji dan umroh untuk memotivasi diri.

Rencana Doa, buatlah "proposal hidup", tulis dalam buku apa saja yang menjadi hajat. Tulis semua kebaikan yang diinginkan sekecil apapun, sedetail mungkin.

Siapkan daftar doa yang ingin kita panjatkan selama di Tanah Suci. Berdoalah dengan sepenuh hati, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Doa adalah senjata paling ampuh bagi seorang Muslim. Mohon kepada Allah agar diberikan bimbingan dan kemudahan dalam menjalani ibadah. Dengan hati yang tulus, kita akan mendapatkan petunjuk dalam setiap langkah. Memohon agar beradaptasi dengan baik, mendapat hikmah perjalanan, memperoleh ilmu dalam menjalani semua kegiatan di negeri orang.


Hal yang Dapat Dilakukan Saat Ibadah Umroh

Setelah melakukan semua persiapan, saatnya kita melaksanakan ibadah umroh. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan selama menjalankan ibadah:

1. Fokus Ibadah, Letakkan Satus sosial, Posisi, Jabatan

Ketika kita berada di Tanah Suci, sangat penting untuk mengesampingkan urusan duniawi. Fokuslah pada ibadah dan hubungan kita dengan Allah. Cobalah untuk melupakan segala masalah dan tanggung jawab yang ada. Manfaatkan waktu di Tanah Suci untuk merenung dan beribadah. Ini adalah saatnya untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Pastikan setiap tindakan yang dilakukan adalah untuk Allah. Ini adalah waktu untuk menguatkan iman dan memperbaiki diri. Tunjukkan bahwa kita adalah hamba-Nya yang taat dan bersyukur.

2. Perbanyak Syukur dan Taubat

Ibadah umroh adalah kesempatan emas untuk bersyukur dan meminta ampun. Selalu ingat nikmat yang banyak yang telah diberikan Allah. Ucapkan rasa syukur setiap waktu, baik dalam keadaan senang maupun sulit. Kesadaran akan nikmat yang diterima akan membawa kita pada rasa syukur yang lebih dalam. Gunakan waktu ini untuk memohon ampun atas segala dosa. Mungkin ada sholat yang kita lalai, mungkin ada kata kita yang pernah menyakiti orang tua. Hati yang bersih dan penuh penyesalan akan mendatangkan keberkahan. Mintalah ampun dengan tulus, dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

3. Memohon Segala Hajat, Bermunajat untuk "Proposal Hidup"

Selama berada di Tanah Suci, manfaatkan waktu untuk memohon segala hajat. Tuliskan harapan dan cita-cita yang ingin dicapai. Ini bisa menjadi pedoman untuk langkah-langkah selanjutnya setelah kembali dari umroh. Dengan rencana yang jelas, kita akan lebih fokus dan berkomitmen untuk mewujudkannya. Jangan lupa untuk mendoakan keluarga, sahabat, dan seluruh umat Muslim. Doa adalah bentuk kepedulian dan kasih sayang kita kepada sesama. Berdoalah agar Allah memberikan yang terbaik bagi mereka. Bila perusahaan memiliki visi dan misi, memiliki rencana strategis, punya program kerja. 

Bila kita akan ada acara misalnya 17 agustus saja, kita perlu persiapan, kita bikin proposal. Sudah semestinya hidup kita juga memilikinya, maka buatlah proposal hidup, buatlah keinginan dan kebaikan yang ingin diraih, sekecil apapun, sedatail mungkin, dan sampaikan di tempat mustajabah, munajatkan di waktu terbaik.


Hikmah Ibadah Umroh

Ibadah umroh mengandung banyak hikmah yang dapat kita ambil. Berdasarkan informasi dari [Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)](https://bpkh.go.id/hikmah-ibadah-haji-dan-umroh/), berikut adalah beberapa hikmah yang dapat dipetik:

1. Menguatkan Iman dan Takwa

Perjalanan ke Tanah Suci adalah momen untuk menguatkan iman dan takwa kita. Di tengah suasana ibadah yang khusyuk, kita diajak untuk merenungkan makna kehidupan dan tujuan kita di dunia ini.

2. Meningkatkan Rasa Syukur, Melatih Kesabaran dan Ketabahan

Ibadah umroh mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah. Dengan menyaksikan keberagaman umat Islam dari seluruh dunia, kita diajak untuk menghargai perbedaan dan bersyukur atas persatuan. Perjalanan ibadah haji dan umroh tidaklah mudah karena membutuhkan pengorbanan materi, waktu dan fisik. Namun melalui perjalanan tersebut, umat Islam dapat belajar tentang kesabaran, ketahanan, dan keikhlasan dalam menjalani perintah yang diberikan oleh Allah SWT.

3. Menumbuhkan Rasa Solidaritas, Memperkuat Tali Persaudaraan

Selama umroh, kita akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai negara. Pengalaman ini mengingatkan kita akan pentingnya tali persaudaraan antar sesama Muslim. Momen kebersamaan ini akan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan umat.

Di Tanah Suci, kita bertemu dengan berbagai lapisan masyarakat. Pengalaman ini mengajarkan kita pentingnya rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Kita semua adalah bagian dari satu umat, dan ini adalah waktu untuk memperkuat tali persaudaraan.

4. Kesempatan untuk Berubah

Ibadah umroh adalah momen untuk memulai perubahan. Dengan tekad yang kuat dan hati yang bersih, kita dapat kembali ke kehidupan sehari-hari dengan semangat baru untuk berbuat kebaikan. Ibadah umroh juga memberikan pengalaman pencerahan rohani bagi para jamaah. Melalui ibadah ini, mereka dapat merasakan kedekatan mereka dengan Allah SWT dan mendapatkan ketenangan batin yang luar biasa.

5. Permohonan Pengampunan Dosa

Melaksanakan ibadah umroh dengan sungguh-sungguh dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pengampunan dosa-dosa dan mendapatkan balasan surga. Hal ini sebagaimana terungkap dalam sabda Nabi SAW,

“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Satu umrah sampai umrah yang lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali jannah” [HR Bukhari dan Muslim, Bahjatun Nanzhirin no. 1275]

“Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa barangsiapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq, niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” [HR Bukhari]

6. Kesadaran akan Ketidakabadian Dunia, Memontum Menjadi Pribadi Lebih Baik

Di Tanah Suci, kita diingatkan akan ketidakabadian dunia. Kita diajak untuk merenungkan tujuan hidup dan memprioritaskan apa yang benar-benar penting. Ini adalah kesempatan untuk mengevaluasi kembali hidup kita dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

Dengan memahami hikmah dari ibadah umroh, para jamaah diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih tawakal, dan lebih taat kepada perintah Allah SWT pasca menunaikan ibadah haji maupun umrah.


Menjaga Keberkahan Setelah Umroh

Setelah kembali dari umroh, penting untuk menjaga keberkahan yang kita dapatkan selama perjalanan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:

1. Menjalankan Ibadah dengan Konsisten

Setelah umroh, tetaplah menjalankan ibadah dengan konsisten. Terus tingkatkan kualitas ibadah harian, baik salat, membaca Al-Qur’an, maupun zikir. Konsistensi dalam ibadah akan menjaga hubungan kita dengan Allah dan memperkuat iman kita. Miliki amalan, ibadah yang rutin dilakukan saat umroh dan diteruskan ketika berada di Indonesia. Bacalah do'a yang biasa dibaca saat umroh dan diteruskan didawamkan ketika telah berada di rumah.

2. Mengaplikasikan Pelajaran yang Didapat

Selama menjalani ibadah umroh, kita tentunya mendapatkan banyak pelajaran berharga. Aplikasikan pelajaran-pelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari. Cobalah untuk menerapkan sikap sabar, ikhlas, dan syukur dalam setiap aspek kehidupan kita.

Setiap orang punya pengalaman, punya makna, punya hikmah yang diperoleh dan berbeda-beda. Jadikan pelajaran yang didapat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mendoakan Umat dan Berbagi dengan Sesama

Jangan lupakan untuk mendoakan umat Islam di seluruh dunia, terutama mereka yang sedang menghadapi kesulitan. Selain itu, berbagi rezeki dengan sesama, seperti memberikan sedekah atau membantu mereka yang membutuhkan, adalah cara yang baik untuk menjaga keberkahan.

4. Menjaga Hubungan Sosial, menyambung Silaturahmi

Pertahankan hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan lingkungan sekitar. Tali persaudaraan yang erat akan mendatangkan kebahagiaan dan memperkuat iman. Luangkan waktu untuk berkumpul, berbagi cerita, dan mendukung satu sama lain dalam kebaikan.

5. Membuat Komitmen untuk Perbaikan Diri

Setelah umroh, buatlah komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tentukan tujuan hidup yang jelas dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapainya. Dengan adanya tujuan, kita akan lebih termotivasi untuk memperbaiki diri.

6. Berbagi Pengalaman, dan Saling Mendoakan

Berbagi pengalaman selama umroh dengan orang lain, baik melalui cerita, tulisan, atau media sosial. Ini bisa menginspirasi orang lain untuk juga melaksanakan ibadah umroh dan mendekatkan diri kepada Allah.


Ibadah umroh adalah perjalanan yang penuh makna dan hikmah. Setiap langkah di Tanah Suci adalah kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Allah. Dengan persiapan yang matang, fokus pada ibadah, dan menjaga keberkahan setelah umroh, kita dapat meraih pengalaman yang tidak hanya mengubah hidup kita, tetapi juga memberikan dampak positif bagi orang-orang di sekitar kita.

Semoga setiap langkah kita di Tanah Suci menjadi amal yang diterima dan membawa keberkahan dalam hidup kita. Mari kita sambut panggilan Allah dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan semangat yang tak tergoyahkan. Selamat menyiapkan diri untuk perjalanan penuh berkah ini!

Read More

Jumat

Published 02:52 by admin

Humor dalam Motivasi Bisnis

 


Memberikan motivasi untuk jadi pengusaha dengan memulai dan membesarkan bisnis tentu bisa dengan banyak cara. Salah satunya dengan meberikan humor. Walau kadang harus serius dengan kutipan tokoh atau bahkan dengan dalil agama. Penyampaian yang ringan bisa dengan humor terkadang juga diperlukan untuk memasukkan pemahaman yang berbeda. Berikut beberapa yang kadang saya gunakan untuk memberikan motivasi jadi pengusaha.
  • Bisnis apa yang bagus? bisnis yang dibuka, bukan yang ditanyakan terus
  • Untuk jadi pengusaha tidak harus punya pengalaman? Maaf, nikah yang sangat penting saja tidak perlu pengalaman. Betul?








Read More

Rabu

Published 02:51 by admin

Pesan Dibalik Ketupat Lebaran

 

Perayaan Idul Fitri pada bulan Syawal biasanya diisi dengan kegiatan saling bermaaf-maafan. Ada kudapan yang sering kita jumpai saat lebaran, yaitu ketupat atau orang Jawa menyebutnya kupat yang biasa disajikan dengan opor ayam kuah santan atau santen.

Ternyata kupat yang disajikan dengan santen memiliki filosofi dan pesan tersendiri. Menurut Rojil Nugroho Bayu Aji sejarawan dari Universitas Negeri Surabaya: “ketupat atau kupat diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Kupat santen dimaknai dengan: kulo lepat, nyuwun ngapunten (dalam bahasa jawa yang artinya: saya salah, mohon dimaafkan)”.

Kupat juga dimaknai dengan laku papat (dalam bahasa jawa yang artinya: empat tindakan). Empat tindakan itu apa saja? Yaitu: Lebaran, Luberan, Leburan, Laburan. Bagaimana penjelasannya? Silahkan terus membaca tulisan ini sampai akhir. Siap?

Pertama, Lebaran bisa dimaknai dengan “bar” atau "usai" yang menandakan berakhirnya watu berpuasa dalam Ramadhan, namun bukan selesai ibadahnya lalu bermaksiat lagi. Lebaran dimaknai juga dengan "lebar" yang berarti pintu ampunan yang terbuka lebar, maka harus makin lebar amalan yang kita lakukan setelah Ramadhan.

Kedua, Luberan memiliki makna meluber atau melimpah. Harapannya setelah Ramadhan makin meningkat iman, amal, nafkah. Rezeki makin meluber atau melimpah. Terus meningkat sedekah dan penafkahan, kemudian makin banyak silaturahmi, ini juga bikin rezeki makin meluber atau melimpah.

Ketiga, Leburan memiliki makna habis dan melebur. Artinya, pada momen setelah Ramadhan semua dosa dan kesalahan akan melebur habis, hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas) saling memaafkan satu sama lain. Hubungan dengan Allah (hablum minaallah) bermunajat dan doa memohon ampunan sehingga dosa habis dan melebur.

Keempat, Laburan berasal dari kata "labur" atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan sebagai penjernih air maupun pemutih dinding. Artinya hati kembali putih bersih. Setelah memohon ampunan pada Allah dari dosa, saling bermaaf-maafan pada sesama manusia. Berharap menjadi pribadi yang jernih, putih bersih, mempunyai semangat baru yang lebih baik.

Begitu banyak pesan baik dari ketupat, saat seseorang membuat ketupat yang terbuat dari janur, maka janur itu juga memberikan pesan baik. Janur dalam bahasa Arab “ja'a” (datang) “nur” (cahaya) bermakna “telah datang cahaya” sedangkan masyarakat Jawa mengartikan janur dengan “sejatine nur” (cahaya). Secara metaforis dapat dipakai untuk merujuk keadaan suci manusia setelah mendapatkan cahaya selama Ramadhan.

Semoga kita dapat meneruskan kebaikan-kebaikan Ramadhan, dipertemukan kembali pada Ramadhan berikutnya, dapat mengambil pesan tersembunyi dari ketupat, makin bisa meluaskan manfaat, dan pada akhirnya Saya dan Keluarga menghaturkan Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Read More

Jumat

Published 00:30 by admin

Hidup Bersama atau Tinggal Bersama? Kebahagiaan dalam Kebersamaan

Pernahkah Anda merasakan kesepian meskipun dikelilingi oleh orang-orang terkasih? Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh American Psychological Association, banyak orang yang merasa tidak bahagia, sering mengalami stres, dan depresi, meskipun mereka tinggal dalam satu rumah. Fenomena ini sering kali disebabkan oleh kenyataan bahwa kita hanya “tinggal bersama,” bukan “hidup bersama.” Mari kita menjelajahi perbedaan antara keduanya dan bagaimana kita bisa mengubah cara kita berinteraksi dalam keluarga untuk mencapai kebahagiaan yang lebih besar.

Hidup bersama berbeda dengan hidup bersama-sama



Tinggal Bersama: Hidup Tanpa Interaksi

Tinggal bersama berarti berbagi ruang fisik, namun tidak selalu berbagi momen atau emosi. Banyak keluarga terjebak dalam rutinitas yang monoton makan malam di depan televisi, masing-masing sibuk dengan gadget, dan jarang berbicara satu sama lain. Ini dapat menciptakan jarak emosional yang besar, di mana setiap orang merasa terasing meskipun fisik mereka berada di satu tempat yang sama. Komunikasi yang minim dan kurangnya interaksi berkualitas bisa membuat suasana rumah terasa hampa.

Yang dekat terasa jauh, dan yang jauh seolah-olah dekat.


Kondisi ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Rasa kesepian dan ketidakpuasan bisa meningkat, membuat individu merasa terisolasi. Ini menjadi lebih parah ketika orang-orang yang seharusnya menjadi dukungan utama justru menjadi sumber kesedihan.

Hidup Bersama: Menjalin Koneksi yang Bermakna

Di sinilah konsep hidup bersama berperan. Hidup bersama bukan hanya tentang berbagi rumah, tetapi juga tentang berbagi pengalaman, cinta, dan kebahagiaan. Ini adalah ajakan untuk saling peduli, berinteraksi, dan meluangkan waktu berkualitas bersama. Dengan mengurangi ketergantungan pada gadget dan memperbanyak komunikasi, kita bisa menciptakan suasana rumah yang lebih hangat dan penuh kasih.

Kemudahan di era digital, kadang membuat kesenjangan moral


1. Luangkan Waktu Tanpa Gadget

Diet Gadget! Letakkan HP, Tablet, Laptop, perangkat mobile lainnya pada waktu tertentu. Salah satu langkah pertama untuk mengubah dinamika keluarga adalah dengan meluangkan waktu tanpa gadget. Tentukan waktu tertentu, misalnya saat makan malam, di mana semua orang meletakkan ponsel mereka. Selama waktu ini, fokuslah pada percakapan. Tanyakan tentang hari masing-masing, berbagi cerita, atau bahkan sekadar berbincang ringan. Hal ini tidak hanya mempererat ikatan, tetapi juga meningkatkan kualitas komunikasi dalam keluarga.

2. Lakukan Aktivitas Bersama

Cari kegiatan yang bisa dilakukan bersama, seperti memasak, berolahraga, atau bermain permainan. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan menciptakan kenangan berharga. Misalnya, memasak bersama bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, di mana semua anggota keluarga bisa berkontribusi dan merayakan hasilnya bersama-sama.

3. Dengarkan dan Hargai

Hidup bersama juga berarti saling mendengarkan. Hargai pendapat dan perasaan satu sama lain. Seringkali, kita terlalu sibuk dengan urusan masing-masing hingga lupa untuk mendengarkan. Dengan saling mendengarkan, kita bisa lebih memahami satu sama lain, dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif.

4. Rencanakan Waktu Kualitas

Jadwalkan waktu khusus untuk berkumpul, seperti akhir pekan atau malam keluarga. Buatlah tradisi baru, seperti nonton film malam atau piknik di taman. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan membuat setiap anggota keluarga merasa dihargai.

Mengapa Ini Penting?

Hidup bersama menciptakan suasana yang lebih positif dalam rumah, membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Ketika kita merasa dicintai dan diperhatikan, kita lebih mampu menghadapi tantangan hidup. Kebahagiaan sejati dimulai dari dalam rumah, di mana setiap individu merasa diterima dan dihargai.

Hidup bersama adalah tentang lebih dari sekadar berbagi ruang. Ini adalah tentang menciptakan momen berharga, membangun hubungan yang kuat, dan menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan. Mari kita tinggalkan kebiasaan tinggal bersama dan beralih ke cara hidup yang lebih bermakna. Dengan meluangkan waktu untuk saling peduli dan berinteraksi, kita bisa menciptakan lingkungan rumah yang penuh cinta dan kebahagiaan. Ayo, hidup bersama dan temukan kebahagiaan yang sesungguhnya!

Read More
Published 02:02 by admin

Semangat Pagi dan Kebiasaan Bagun Pagi Para Orang Sukses

 


Saat yang lain masih tidur, kita sudah bangun. Saat yang lain bangun, kita sudah berjalan. Saat yang lain berjalan, kita sudah sampai tujuan. Dilansir dari Kompas.Com tentang kebiasaan orang-orang sukses, salah satunya adalah bagun lebih awal di pagi hari. 

Bila bangun pagi saja susah, apalagi mau bangun rumah tangga. Hehehe.

Bila kita bersemangat di pagi hari, maka hal tersebut akan mempengaruhi semangat kita sepanjang hari. Beneran pagi hari itu menyimpan keajaiban, keberkahan. Semangat pagi!

Seperti yang dilansir dari Professor Jacqueline Lane, seorang ahli di bidang kesehatan dari Massachusetts General Hospital, melakukan sebuah penelitian dan menerbitkan temuannya dalam jurnal Nature Communications. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa orang-orang yang bangun pagi pada dasarnya lebih bahagia dan lebih sehat.

Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa nabi mendoakan umatnya agar mendapatkan keberkahan di pagi hari. Nabi Muhammad SAW berdoa “yaa Allah, berkahilah umatku di pagi hari”. Subhanallah luar biasa, jangan lewatkan pagi kita.

Tidur lebih awal, dan bangun lebih awal. Setelah sholat shubuh jangan tidur lagi, gunakan untuk aktivitas yang bermanfaat. Insyaallah dapat keberkahan. Semangat Pagi!

Read More